TAMAN DIPANGGA YANG SEKARANG TERABAIKAN

Nama : Sindy Salsabila Putri

NPM : 2031050150

Prodi : Sosiologi Agama (B)

Mata kuliah : Islam Dan Lingkungan Hidup

Dosen Pengampu : Yeni Setianingsih, S.Th I, M.Hum

KONDISI TAMAN DIPANGGA YANG SEKARANG TERABAIKAN


Teluk Betung – Kota Bandar Lampung, Memiliki sebuah taman penghijauan yang cukup luas, tentu untuk masyarakat sekitar taman ini sangat tidak asing dengan taman ini yang dulu memiliki ciri khas berupa Prasasti Marmer ditengah taman berupa Mercusuar Kapal De Brow yang ikut hanyut akibat meletusnya Gunung Krakatau pada tahun 1883 (abad 19) silam yang memicu adanya gelombang tsunami.

Taman dipangga sendiri dibangun pertama kali pada tahun 1881 dengan luas areal 800 meter persegi. Dibawah mercusuar itu terdapat sebuah prasasti yaitu beberapa gambaran aktivitas masyarakat sebelum terjadi tsunami serta kepanikan melanda masyarakat saat itu yang berusaha menyelamatkan diri saat gunung krakatau meletus, semua rekam jejak kejadian tsunami tergambar pada beberapa sisi bangunan mercusuar.

Namun pada tahun 2017 terdapat beberapa pembatas dan alat-alat besar  proyek terlihat mengelilingi sebagian tempat pada taman tersebut yang fungsinya untuk menebang pohon sehingga sebagian rerimbuan rumput hijau dan beberapa pohon tidak lagi dapat terlihat bahkan beberapa pendopo minimalis yang menghiasi tamanpun sudah tidak ada.

Setelah pembongkaran dan renovasi taman ini berlangsung hingga selesai masyarakat yang masih ingin melihat saksi bisu bencana tsunami memang masih bisa diakses. Tetapi  keadaan sekarang sudah jauh berbeda sebab setengah bagian dari lahan pada area taman kini sudah beralih fungsi sebagai lahan parkir.

Kondisi taman dipangga tidak dapat dipungkiri saat ini sangatlah berubah drastis salah satunya karena alih fungsi lahan sekitar yang dilakukan Pemerintah Kota Bandar Lampung (Pemprov) pada tahun 2017. Mengakibatkan  berbagai fasilitas pada taman dipangga terpaksa harus dihancurkan untuk mengubah fungsi lahan tersebut. 

Seperti dalam QS Al-Baqarah Ayat 205

وَاِذَا تَوَلّٰى سَعٰى فِى الْاَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيْهَا وَيُهْلِكَ الْحَرْثَ وَالنَّسْلَ ۗ وَ اللّٰهُ لَا يُحِبُّ الْفَسَادَ

Artinya :

Dan apabila dia berpaling (dari engkau), dia berusaha untuk berbuat kerusakan di bumi, serta merusak tanam-tanaman dan ternak, sedang Allah tidak menyukai kerusakan.

Seperti dalam Tafsir

Dan di antara perbuatannya ialah apabila dia berpaling dari engkau, tidak lagi bersama engkau, dia berusaha untuk berbuat kerusakan di bumi, melakukan berbagai kejahatan seperti merusak tanam-tanaman, dan membunuh binatang ternak, kepunyaan orang-orang yang beriman, sedang Allah tidak menyukai hamba-Nya berbuat kerusakan di muka bumi.

Sehingga taman dipangga yang dulu indah, asri, sejuk, ramai dan sering sekali dikunjungi masyarakat sekitar, kini menjadi sepi. Selain itu patung-patung hewan yang menghiasi tamanpun sudah tidak ada. Bahkan plang ‘Taman Dipangga’ yang baru dibuat pada tahun 2017 banyak yang sudah tidak ada akibat rusak. Sistem dan fungsi taman yang rusak ini mengakibatkan sedikitnya masyarakat yang berkunjung kesana dan sekarang menjadi terabaikan.

Komentar